Jul 10, 2015

Yuk Menggunakan Internet secara Sehat dan Aman

Selalu berinternet secara Sehat dan Aman. sumber gambar http://www.don.ac.uk/student_home/stay_safe_online.aspx  

Saat ini dunia terhubung satu sama lainnya dengan internet, bahkan hanya seujung jari jauhnya. Hampir setiap orang menggunakan ponsel pintar yang terhubung secara maya. Semua terkoneksi, minimalnya berupa text pesan dan pesan obrolan.

Perkembangan Jaman dengan adanya internet sudah merubah perilaku manusia kearah digital. Untuk mencari data saat ini cukuo buka laptop, hubungkan internet lalu googling. Saat terjadi kemacetan, untuk mengetahui kondisi terkini kita hanya perlu mention akun kota agar di retweet dan dijawab followernya, lalu dalam hitungan detik didapat info berupa interaksi mention. Bagaimana dengan jualbeli? mau jual dan beli apa saja kita cukup gunakan kamera HP, upload ke forum jualbeli dan dalam hitungan menit banyak orang menawar barang kita.

Namun kemudian berubah saat negara api menyerang! eh ... maksudnya ginih, kemudahan berinternet, berbagi manfaat dari terhubungnya manusia secara digital tiba-tiba terganggu oleh beberapa kasus yang berakibat ketakutan orangtua terhadap akibat negatif penggunaan internet. Pornografi dan penculikan via facebook sempat membuat masyarakat beranggapan bahwa internet itu berbahaya! Orang tua mulai bersikap depend, tidak sedikit bahkan mulai melarang penggunaan internet dan menjauhkannya dari anak-anak, akibatnya anak-anak mencari sendiri kesenangannya.

Jangan TAKUT!!!
Komputer dan internet tetap aman, internet tidak berbahaya, bahkan memberikan kita banyak kemudahan yang tidak kita dapatkan melalui alat-alat offline. Yang harus kita siapkan dan pelajari adalah, bagaimana menggunakan internet secara sehat, aman dan nyaman seperti yang kini di sosialisasikan oleh kementrian KomInfo melalui "insan".

Ada 9 tips menjaga anak-anak tetap aman di dunia maya:
- masuklah kedunia mereka, jangan sampe kita kehilangan kendali atas kehidupan anak
- buatlah aturan, negara sebebas Amerika saja mampu mengatur penggunaan internet warganya
- ajarkan mereka untuk lindungi privacy
- jangan abaikan lokasi , jangan biarkan anak menggunakan internet di kamar pribadi
- jadilah sahabat, komunikasi yang baik untuk hindari kesalahpahaman dengan anak
- maksimalkan browser, perhatikan pengaturan aman berinternet
- setting mesin pencari agar tetap sehat dan aman
- kenali situs yang aman untuk berbagai usia

Saat ini, anak yang belum dewasa ada dalam posisi digital native, sedangkan orang dewasa dan orangtua merupakan digital urban. Artinya, ketika anak lahir sudah dihadapkan dengan era digital, bahkan sejak mereka dalam kandungan pun sudah digital, saat melahirkan, dan tahap-tahap anak berkembang dalam kehidupannya terhubung dengan dunia digital. Orang tua yang posisinya sebagai digital urban, harus beradaptasi dengan era digital yang menyergapnya, posisi yang mau gak mau harus dipahami secara cepat agar tidak dikelabui oleh anak-anaknya yang lebih dulu pintar.

Dalam posisi ini, anak tumbuh dalam perkembangan dunia digital yang sangat intens dibanding orangtua. Orangtua berhadapan dengan tantangan internet yang mau tidak mau harus diantisipasi. 5 hal yang setidaknya diinventarisir oleh tim "internetsehat" yang jadi tantangan bagi orantua:

1. kemudahan Internet, penggunaan ponsel cerdas dimana-mana, akses internet yang murah.
2. bebas online tanpa aturan, anak bebas dalam aktivitas online, ortu mampu terlibat didalamnya
3. anak tahu banyak dari orangtua, orangtua harus upgrade pengetahuan TIK
4. dunia user-generated content, anak menciptakan konten sendiri, perlu diarahkan
5. anak ingin kebebasan, orangtua harus cari celah untuk tetap pegang kendali

Demikian, pengantar "internet sehat" yang saya sarikan dari Buku Pedoman Berinternet yang Aman, Nyaman dan BertanggungJawab terbitan Komunitas "InternetSehat" - internetsehat.org  

Jul 9, 2015

Mengawal Desa Informatif di Sukabumi

Ketua Komisariat Pustikom Persada - Kalapanunggal dikukuhkan oleh RelawanTIK Sukabumi

Tak terasa sudah 1 bulan sudah terlewati, komisariat keempat dari Relawan TIK Sukabumi di Kalapanunggal resmi dikukuhkan. Komisariat Pustikom Persada disiapkan sebagai basis relawan untuk mengawal IT di pedesaan melalui penguatan pemerintahan desa dan pendidikan melalui pembelajaran berbasis multimedia.

Tim RelawanTIK Sukabumi, DemiT Ciamis dan Onno W Purbo

Peer yang masih tertunda bagi RelawanTIK Sukabumi yakni mengawal secara penuh 300 lebih desa di Kabupaten Sukabumi setidaknya 13 diantaranya sudah terbayar, walaupun dari ketigabelas desa tersebut baru 5 yang benar-benar siap untuk menghadirkan website desa yang informatif.

RelawanTIK Sukabumi sudah sejak setahun yang lalu merencanakan target tahun 2015 untuk mewujudkan minimal 100 desa yang melek IT melalui keberadaan web desa di Kabupaten Sukabumi. Tentunya target yang penuh tantangan, mengingat dukungan pemerintah akan program ini sangat jauh dan sulit diharapkan. Namun, dukungan komunitas dan pihak swasta yang peduli terhadap kemajuan pedesaan tentunya menjadi semangat bagi RelawanTIK Sukabumi untuk dengan sekuat tenaga mewujudkannya.

pendampingan Desa Muaradua sebagai Desa Melek IT pertama di Kab Sukabumi
Keberadaan Desa Melek IT sudah menjadi kebutuhan tersendiri di era informasi yang global saat ini, ditambah lagi, amanat UU Desa tahun 2014 untuk mewujudkan desa yang mandiri, transparan dan akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan potensi desa-nya tentu perlu sentuhan IT agar pelaksanaannya dapat efektif dan efisien. 

Desa sebagai wilayah yang menjadi pemerintahan terkecil dari sebuah negara, dan memiliki kewenangan yang independen dalam pengelolaan serta pemilihan Kepala wilayahnya sehingga sejak jaman dulu untuk menentukan pemimpinnya selalu melalui pemilihan yang jujur, adil, langsung, bebas dan rahasia.

Peran komisariat di sebuah kecamatan menjadi penting untuk mengawal pendampingan Desa dibidang TIK, karena sumberdaya manusia dibidang TIK saat ini masih belum merata, apalagi di daerah yang dari segi pendidikan umum saja banyak tertinggal dari daerah kota. Sehingga, perlu ada pihak ketiga yang menyiapkan sumberdaya yang akan mendampingi desa untuk lebih informatif.

Jul 8, 2015

Menikmati Panggung Melepas Jengah (Catatan Konser KOIL Acoustic Recital 2015 di Bandung)

Konser Andi /rif yang beberapa waktu lalu bikin gegap gempita kawasan SMS Adventure masih terngiang di kepala, maklum saja kehadirannya semacam oase dari hadirnya musisi rock ternama di Sukabumi. Bukan Artinya jarang ada konser sih, namun untuk konser dengan suasana nyaman dan tidak crowded tentu sangat langka, semacam konser yang biasanya di Lapangan Merdeka menghadirkan banyak musisi sangatlah dirasa tidak nyaman. 

Konser dalam pikiran saya sih memang harus nyaman, tetap gegap gempita dengan sound yang keren, tata cahaya yang dahsyat serta kualitas panggung yang maksimal, kecuali ya penonton yang dibatasi, keamanan penuh dan akses yang aman. Ini tentang bagaimana menikmati musik yang berkualitas dengan suasana yang tetep asik tentunya.

Seperti yang saya rasakan ketika nonton KOIL Acoustic recital Konser beberapa bulan yang lalu, menikmati hingar bingar musik rock abis tidak harus dengan suasana lapangan yang panas, atau penuh sesak. Bayangkan disebuah Hall Hotel ternama di Bandung, dengan suasana gothic yang khas KOIL banget, serta para penonton yang santun. 

Nonton yang tentunya menikmati panggung, semacam merasakan dunia dengan suka cita sebagai panggung sandiwara yang sebenarnya, tentu harus keluar dari suasana yang sebenarnya itu untuk menghadirkan sebuah hiburan yang mampu mengeluarkan kerumitan menuju kegembiraan yang fana. Ya, kita sedang mencari jalan keluar untuk menikmati hidup di alam yang gegap gempita dan penuh sesak yang tidak nyaman, maka menghibur diri adalah keluar sebentar dari hal-hal sedemikian.