Jul 8, 2018

Melancong Yuk Menikmati Eksotika Bromo dan Ritual Yadnya Kasada di Probolinggo Jawa Timur

Eksotika Bromo 2018



Mengawali dari Upacara ritual Yadnya Kasada yang rutin dilakukan tiap tahun dimeriahkan oleh event Eksotika Bromo 2018. Event ini sendiri merupakan Event yang disupport penuh oleh Pemerintah Kab probolinggo dan dukungan dari berbagai pihak terutama Kementrian Pariwasata dengan memasukan event ini sebagai salah satu dari 100 event yang terhimpun dalam 100 Calender of Event Nasional di Tahun 2018. Selain itu destinasi Bromo sendiri merupakan salah satu dari 10 destinasi prioritas pariwisata Indonesia.



Eksotika Bromo 2018 yang digelar di lautan pasir Gunung Bromo, Jumat (29/6/2018) ini merupakan event yang menjadi perpaduan antara kesenian tari dan musik tradisional. Keduanya menyatu dengan keindahan alam Gunung Bromo. Sejak siang, sekitar pukul 13.00 WIB, berbagai kesenian ditampilkan. Musik Kereta Daul Lanceng Senopati asal Pamekasan Madura menjadi pembuka rangkaian acara tersebut. Disusul penampilan tari Topeng Dongkrak Condro Budoyo asal Madiun.

Selanjutnya ada penampilan tari Topeng Hudoq Dayak asal Kalimantan Timur, Reog Ponorogo, Musik Bale Ganjur Probolinggo, dan ditutup Sendratari Kidung Tengger debgan konsep kolosal dari Komunitas Jatiswara. 



Jelang malam tidak mengurangi keramaian warga dan pendatang, justru makin malam orang mulai memadati kawasan taman nasional bromo tengger semeru ini. Tak lain Pura Poten tujuan utama manusa dari segala penjuru baik dengan menggunakan Motor, Mobil Jeep bahkan berkuda ke lokasi. Bagi Sebagian warga Suku Tengger tujuannya jelas, untuk ibadah pemujaan Yadnya Kasada dengan membawa berbagai sesajen yang akan dipersembahkan kepada penguasa jagat raya yang bersemayam di Kawah bromo berdasarkan keyakinan yang sudah turun temurun diyakini leluhurnya sampai kini.



Puncak Kedatangan Warga adalah tengah malam menuju dini hari. Berpusat di Pura Agung yang jaraknya 1 Km dari kawah Gunung Bromo, ribuan umat Hindu Suku Tengger pada peringatan Yadnya Kasada ini datang sejauh 5 km dari perkampungan dengan mengenakan pakaian adat sambil memanggul aneka hasil pertanian seperti sayur, buah dan ternak yang siap untuk dilarungkan ke kawah setelah prosesi ritual pembacaan kidung-kidung doa oleh lurah dukun selesai dibacakan di tengah pura agung. 






Bagian yang paling ditunggu oleh para pengunjung adalah kegiatan prosesi Larung Saji yang dikenal dengan istilah “Larung Ongklek”. Kegiatan yang dilakukan usai ritual Yadnya Kasada di Pura Agung ini dilakukan sebagai tanda syukur Masyarakat Sukur tengger khususnya Umat Hindu atas segala keberkahan rezeki selama 1 tahun. Umat Hindu Tengger bergegas memanggul ongkek berisi hasil pertanian, mereka berjalan beriringan menuju kawah Gunung Bromo. Sesampai di bibir kawah Bromo, seluruh hasil bumi dilempar ke dalam kawah.

Meskipun Cuaca dingin mencapai 10 derajat celcius tidak menyurutkan para wisatawan untuk melihat ritual adat persembahan Suku Tengger kepada Jaya Kusuma, putra sulung Roro Anteng dan Joko Seger yang sesuai penanggalannya jatuh pada hari ke-14 Bulan Kasada, sekaligus sebagai penutup Kemeriahan Yadnya Kasada 2018 secara syahdu san sakral ini.

Pihak Kementerian Pariwisata Kemenpar yang mendukung event Yadnya Kasada 2018 pun ikut sumringah. Ribuan wisman yang datang menyaksikan ritual budaya suku Tengger ini menjadi bukti kesuksesan acara tersebut.
"Sebelum Yadnya Kasada ada pre event Eksotika Bromo, itu menjadi atraksi tersendiri, sehingga membuat spending para wisman semakin lama. Yang biasanya 1-2 malam, saat ini menjadi 3-4 malam. ucap Ketua Tim Pelaksana Top 100 Calender of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti.

Event yang sudah menjadi agenda nasional ini, lanjut Esthy, kedepannya harus dipersiapkan secara maksimal dan tetap melibatkan masyarakat dan komunitas setempat.

"Kegiatan tahunan ini dampaknya luar biasa bagi masyarakat. Sebaiknya waktunya harus sudah pasti, untuk mempersiapkan dan mempromosikan jauh-jauh hari tidak hanya eventnya saja, tetapi Beyond Bromo juga diperhatikan seperti menjual paket-paket dan sebagainya. Sehingga dapat berdampak pada perekonomian warga Tengger yang berada di lereng gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut itu," ucapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung sumringah mendengar kesuksesan Eksotika Bromo dan Hari Raya Yadnya Kasada. Menurutnya, merupakan langkah strategis dalam memperkenalkan destinasi Indonesia. Terlebih Bromo merupakan top 10 destinasi prioritas pariwisata Indonesia.

"Trendnya selalu positif. Atraksinya selalu ada. Amenitasnya semakin meningkat dengan makin banyaknya homestay di desa wisata. Aksesnya juga semakin mudah. Baik dari Bandara Juanda Surabaya maupun Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. Selamat dan Sukses buat Eksotika Bromo,dan Yadnya Kasada," kata Menpar Arief Yahya.

Sampe Ketemu di Yadnya Kasada 2019 ya teman-teman, persiapkan untuk melancong ke Bromo ... Melancong Yuk Jelajahi Pesona Indonesia sampe jauh ... 


Beberapa foto dari : Yopie KelilingLampung dan Herman Tobing

0 comments: