Nov 13, 2023

Optimalisasi Digital Marketing untuk Promosi Produk UMKM Di Desa Sukamukti Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi


Ngomongin potensi desa di Indonesia itu memang tak akan pernah habis, karena banyak banget dan memiliki keunikan tersendiri satu desa dengan desa yang lainnya. Setidaknya itu yang bisa saya pikirkan saat berbincang dengan para pegiat pemberdayaan desa. 

Maka, setiap ada ajakan untuk mendorong aktivitas yang produktif di desa, selalu saya bersemangat dan sangat ingin terlibat lebih jauh di desa tersebut, selama saya dibutuhkan tentunya. Seperti di sebuah sore itu, sebuah pesan singkat melalui whatsapp masuk dari seorang teman diskusi dan juga penggiat literasi digital di sukabumi mengajak saya untuk berbagi tentang bagaimana cara untuk mendorong potensi desa dengan digital. 


Setelah saya berkomunikasi dengan Kepala Desa Sukamukti Bapak Usep Firdaos, saya mendapat tantangan mau bikin pelatihan apa untuk anak-anak muda sehingga mereka bisa lebih produktif? lalu saya langsung kepikiran bagaimana untuk melakukan bimtek terkait "Optimalisasi Digital Marketing untuk Promosi Produk UMKM Di Desa Sukamukti Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi".

Materi Bimbingan Teknis Pengembangan UMKM "Optimalisasi Digital Marketing untuk promosi Produk UMKM di Desa Sukamukti" 

Saat membuat Materi, saya langsung terpikir dan bertanya-tanya, ada potensi apa di Desa Sukamukti Kecamatan Waluran ini? dan berdasarkan penelusuran saya melalui mesin pencari Google, saya menemukan sebuah artikel berita dari Sukabumi Update, bahwa ada Produk yang bernama Keripik Enyek Pare atau Paria dalam bahasa sunda, wah menarik juga nih inovasi diversifikasi produk pangan nya. Akhirnya materi ini saya angkat dan ulas dalam bimtek. 





Ketika kita ngomongin Produk Unggulan di Desa, kadang memang pemikiran kita suka dibatasi oleh kenyataan yang ada di lapangan, termasuk rasa minder atas miskinnya potensi serta banyaknya kendala dalam menemukan produk unggulan, padahal berdasarkan 4 point kapabilitas di era digital yang mesti dimunculkan dalam menghadapi Transformasi Digital saat ini, salah satunya bagaimana kemampuan navigasi inovasi dan perubahan. 

Kalo ngomongin Inovasi, saat berbicara di depan kader desa dan pemuda karang taruna di desa sukamukti, saya katakan bahwa kita bisa mencontoh kisah sukses desa tetangga di Kecamatan Waluran, yaitu Desa Waluran Mandiri yang saat ini punya produk unggulan Hanjeli yang berkat inovasi seorang Asep Hidayat menjadikan produk itu sebagai lompatan untuk membangun ekosisten Desa Wisata yang berorientasi Global. 


Nah, kembali ke potensi Desa Sukamukti, saya ceritakan bahwa saya menemukan Artikel Keripik Pare yang mana ini adalah produk unggulan yang bisa jadi potensi untuk melakukan lompatan-lompatan lain khususnya melalui optimalisasi Digital Marketing. Tidak harus seperti Desa Wisata Hanjeli yang dikembangkan Abah Asep dengan konsep privatisasi produk unggulan dengan 1 brand, bisa saja misalnya mengadopsi konsep Produk unggulan di Jogja yang sudah mendunia yaitu "Bakpia" bahkan bukan hanya terkenal di Jogja, di Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya hampir selalu ditemukan produk oleh-oleh Bakpia. 

Konsepnya misalkan menjadikan Desa Sukamukti sebagai Sentra Olahan Produk Pare, yang mana warga didorong untuk melakukan inovasi pengolahan pare menjadi hasil pangan yang unik semisal Keripik Pare ini, sehingga akan muncul berbagai olahan pare yang dikembangkan oleh industri rumahan dan menghasilkan berbagai brand sehingga Desa Sukamukti menjadi sentra UMKM produk olahan Pare terbesar di Indonesia. Mimpinya sih gitu.

Setidaknya itu yang bisa saya coba tawarkan dan dorong untuk membuka mindset menghadapi Era Transformasi Digital di Desa melalui penguatan 4 point kapabilitas yaitu : 

  • Menanamkan “Growth Mindset”
  • Prioritaskan communication dan influence
  • Kemampuan navigasi inovasi dan perubahan
  • Kolaborasi yang efektif dengan leaders lain dan antar team.

Dalam Kesempatan Bimtek ini juga tandem bareng saya Kang Ramdan Salih, Seorang Pegiat Literasi yang membawa bendera Rintik Selatan (Relawan TIK Sukabumi Selatan) turut berbagi tentang Design Grafis melalui CANVA, materi ini tujuannya agar saat melakukan Optimalisasi Digital Marketing, UMKM bisa mempercantik Desain produknya melalui alat CANVA yang powerfull ini. 


Mudah-mudah berbagai aktivitas berbagi ini bisa makin membawa perubahan di Desa. 

5 comments:

Tirani said...

Wah unik nih olahan pare, masih pait gak sih rasanya?

kang geri said...

@tirani, harusnya sih udah gak pait banget lagi karena udah diolah .. biasanya dipertahanin pait gurih .. tapi saya ge belum nyobain ..

Dwi Wahyudi said...

Mantap Kang, welcome back... Btw, itu produknya bisa beli dimana? Jadi penasaran pengen coba.

Kang Geri said...

@dwi produk masih belum dipasarkan serius, hanya ditampilkan pada saat pameran produk unggulan, tapi mudah2an segera bisa dipasarkan serius sih.

Titik Asa said...

Salut Kang...
Akang sudah berbuat untuk memajukan dan membekali pengetahuan kepada masyarakat utamanya dalam hal digital seperti ini.

Salam,