Jun 28, 2008

Oblong "CakCuk" Surabaya, gimana Lampung?


Ada yang menarik setiap saya mengunjungi sebuah kota, yah oleh – oleh yang khas tentunya menjadi pertanyaan umum setiap pengunjung yang sedang berlibur. Sebenarnya ada banyak pilihan untuk merasakan khasnya sebuah kota, ada wisata kuliner, tempat nongkrong, event khusus, jajanan pasar, tempat unik baik itu dari segi positif maupun negatif dan yang terakhir adalah hal yang unik dan khas yang bisa dijadikan buah tangan saat meninggalkan kota penuh kenangan itu.

Mungkin ketika kita berada di sebuah kota, dan saat perut meminta diisi, wisata kuliner menjadi sebuah pilihan terbaik. Di Surabaya ini ada beberapa pilihan wisata kuliner yang disarankan oleh teman sekaligus guide saya. Ada nasi rawon yang memiliki citarasa yang khas dan warna gelap yang penuh misteri rasa, ada rujak cingur yang terasa maknyoss di lidah, ada juga nasi bebek yang sama sekali belum saya cicip, dan tahu campur yang begitu menggoda.

Namun tahukah kawan, ketika kita akan pulang pasti memerlukan oleh – oleh yang dibawa pulang dan menjadi kenangan tersendiri. Apakah itu?

Sebelumnya saya akan bercerita ketika saya berkunjung kota kembang Bandung, sebuah kota yang menjadi surga para pecinta kuliner dan belanja. Disudut sebuah mall baru dengan nama paris van java ada sebuah distro menarik dan mengangkat citaras lokal, itulah Mahanagari, sebuah merk yang mendesain kaos – kaos unik dengan desain dan kreatifitas kata yang mengangkat ciri khas lokal.

Nah, saya menjadi teringat mahanagari tadi ketika saya diajak ke balai pemuda surabaya. Disana saya diperlihatkan aneka pernak pernik khas jawa timur, dari mulai kaos ala madura, stiker dan pernak pernik ala surabaya dan yang tak kalah menarik adalah CakCuk surabaya yang dengan slogan “katakata kota kita”ini memiliki beberapa desain dan model kaos oblong dengan ciri khas lokal. Ada berbagai eksplorasi yang digunakan untuk memperkaya kolekasi kaos oblong keren nan unik.

Kaos oblong kreatifitas anak muda CakCuk ini memang kalo dilihat sekilas seperti sebuah rekareka kata yang jorok dan tidak mendidik. Namun, karena hal itu dibuat untuk lucu-lucuan, dan juga diproduksi sebagai kritiks sosial kondisi masyarakat yang realistis, maka hal jorok dan tidak mendidik menjadi hal unik dan khas surabaya bangets.

Gimana dengan Bandarlampung?berminat dengan ide yang sama?

Tulisan ini si publish juga di seruit.com

0 comments: