Jan 27, 2013

Pelancong Masuk TV dan Pengalaman Shooting

shooting di pondokan menuju Air Terjun Cigangsa
Gimana rasanya masuk TV? hmm terus terang dulu terasa misteri banget untuk bisa masuk program di sebuah televisi. Eh, tapi bukan berarti sekarang udah gak misteri lagi ya, tetep aja masih banyak misteri dari sebuah acara TV. Saya juga sebenernya bukan penggemar nonton TV, terus terang saya jarang banget nonton TV, sehingga pas kemaren sebuah televisi swasta ngajak saya menjadi guide di program acaranya saya gak tau acara apa itu. 

Suatu pagi, saya belum mandi dan gosok gigi, bahkan saya belum beranjak dari kasur loh, bener-bener pemalas ^_^. Lalu handphone saya bergetar, hah? tumben hp saya memberikan tanda ada seseorang yang menghubungi saya? ketahuan banget ya jarang ada yang menghubungi, ya iyalah namanya juga jomblo (eh malah curhat). Siapakah gerangan yang menganggu jadwal bermalas-malasan saya?

Jadi ceritanya seorang teman, tepatnya dulu dia pernah jadi partner bisnis waktu masih pegang Warnet Sehat BTW di Surade. Saat ini dia mengelola akun twitter @UGTourism untuk mempromosikan Ujunggenteng Tourism yang saya rintis di awal tahun 2007-an melalui facebook, eh tau kan Group Ujung Genteng Tourism yang fans-nya ada 10ribu lebih ^_^ (sombong ^_^). Nah, kebetulan dia mau jemput tamu untuk paket wisata rutin ke UG dari Bandung, bertepatan juga ada permintaan Guide utk acara jalan-jalan dari sebuah televisi milik ARB. Nah, karena boar tetep jalan semuanya, dan saya juga memang lagi santai, maka dengan senang hati saya sanggupi tawaran itu.

Jadi Guide, foto behind the scene, sekaligus ikutan shooting
Nah, ternyata saya diminta untuk tiga hal diatas selama televisi swasta bikin program acara di Ujung Genteng. Pertama jadi guide, dah jelas karena saya dianggap mereka lebih menguasai lapangan untuk menentukan bagusnya ambil shoot dimana dan harus menghubungi siapa agar acara itu berjalan lancar. Lalu di tentukanlah beberapa lokasi shoot :

1. Pangkalan Ojeg Surade 


2. Air Terjun Cigangsa


3. Air terjun Cikaso


4. Pantai Aquarium Ujunggenteng
5. Home Stay Kampung Wisata Cibuaya

6. Pantai Batu Nunggul
7. Bekas Dermaga Gado Bangkong
8. Pantai Pangumbahan ( 2x shoot untuk pelepasan tukik dan penyu bertelur)

3 lokasi seperti pangkalan ojeg, air terjun cigangsa serta air terjun cikaso, saya tidak masuk dalam frame, cuma mengarahkan dan menyiapkan guide lokal untuk masuk dalam frame. Awalnya saya mau masuk di scene ke 4 "pantai aquarium", namun sepertinya kurang pas untuk masuk dan atas arahan producer maka saya masuk sekalian diposisikan sebagai pemilik HomeStay serta selanjutnya menjadi guide host di perjalanan selanjutnya.

Akhirnya saya masuk dalam frame. Pertemuan saya dengan presenter acara "semua bisa plesir" di anteve berawal dari pencarian homestay yang murah di Kampung Wisata Cibuaya, lalu saya tawarkan sebuah villa milik keluarga, dan setelah deal maka saya mengajak dia untuk ke beberapa lokasi wisata yang belum dia tau yaitu pantai batu nunggul dan pantai serta konservasi penyu di pangumbahan.

Di lokasi kedua saya baru merasakan bagaimana shooting itu prosesnya lumayan harus di ulang-ulang, baik karena kesalahan adegan maupun keperluan untuk menentukan angle yang pas nanti ketika di tayangkan, serta untuk menambah koleksi sudut penggambaran. Disini saya juga baru tau proses merekam dari mulai hanya merekam adegan keseluruhan, merekam hanya adegan, merekam hanya percakapan, serta merekam gambar close up.

Pengalaman yang berharga lain yaitu ketika masuk kawasan konservasi Penyu Pangumbahan. Saya tidak mengira bakal ada hambatan ketika akan meliput dan shooting di kawasan yang dilindungi ini, sehingga ketika sore datang, saya langsung masuk dan buat shooting dilokasi. Namun, tetiba seorang penjaga melarang kami shooting dan meminta mengurus perijinan terlebih dahulu ke pihak-pihak terkait, tentu saja kami kaget dan lumayan down. Namun, ternyata producer kita ini cukup hapal dengan tabiat instansi. Maka setelah menghubungi kepala unit, lalu negosiasi secara personal maka didapatlah ijin meliput walaupun akhirnya liputan harus di undur esok hari.

Besoknya kami bisa meliput sekaligus shooting dengan leluasa bahkan dengan pelayanan yang ramah serta maksimal dari para petugas. Entah mungkin karena merasa petugas juga butuh tampil di media, jadi kenapa harus diperumit, dan tentunya ada pemasukan juga bagi petugas bila melayani secara baik.

3 Hari sudah saya bertindaak sebagai guide, fotografer behind the scene dan ikut masuk frame dalam shooting tersebut walau hanya dalam hitungan beberapa menit, maklum tayangan ini secara keseluruhan hanya 30 menit. Lalu kapan bisa menikmati tayangan ini di Televisi? kita tunggu aja info dari producer, kabarnya sih februari ini akan tayang dan tampil di acara "semua bisa plesir" setiap jam 10 selama setengah jam hanya di AnTeve.

5 comments:

Unknown said...

aaaaaaaahhhhh ga ngajak2 masuk TV lagi,,, mukaku kan mayan juga mas klo masuk TV,, hahaha

Unknown said...

Iya nih, masuk tivi gak ngajak-ngajak. Mukaku juga lumayan kok, bisa dijual. Mahal loh. Cendol kalah #ngaco :p

Aku tunggu di AnTeVe jam 10 malam!
#muter-muter Antena nyari AnTeVe

moch arun bin hafidz said...

Photo bareng atuhh yuk,skalian sya mnta tanda tangan ath

cow said...

kapan nih saya bisa diajak gabung

Unknown said...

tok tok,,, mas mas,,, bangun woy banguunnn,, hihihi